NamunAllah juga berkuasa untuk menjawab "tidak", dan lantas Allah menggantikan dengan hal yang sebenarnya lebih baik untuk hambaNya. Bukankah seorang hamba seyogyanya pasrah menyerahkan perkaranya kepada Tuhannya? Tuhan yang Maha Mengetahui buruknya sesuatu yang kita anggap baik. Tersurat dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 216: Katakanlah "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir." (QS. Al Baqarah: 219). Adapun, orang yang bersedekah, sementara keluarganya BangsaIsrael, yang dipilih Allah untuk menjadi hambaNya bagi semua bangsa lainnya, makin lama makin tidak setia. Untuk memanggil kembali dan mengingatkan mereka akan kedudukan mereka yang tiada taranya itu, seringkali Allah harus menghukum mereka melalui tangan musuh, yaitu bangsa asing. Di samping itu, Ia juga memperingatkan mereka melalui AlBaqarah: 216). Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan, yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. InjilMatius 27 menyatakan bahwa Yudas tidak merasa senang ketika Melihat Yesus ditangkap dan dihukum mati. Menurut Ishak Sugianto (2021) dalam buku Paradoks Iman Kristen, Yudas Iskariot menyesal telah mengkhianati Yesus. Sehingga ia mendatangi pemuka agama Yahudi untuk mengembalikan 30 keping uang perak yang dia terima sebagai upah 53IF.

ayat allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hambanya